ads

NLP Presuppositions - People Respond According to Their Internal Maps


Orang-orang merespon menurut peta mereka sendiri

Pernahkah anda melihat orang yang sangat sabar dan seakan-akan tidak bisa untuk marah?

Apa anda juga pernah melihat orang yang sangat mudah sekali tersinggung dan marah?

Pada artikel “The Map is Not The Territory” kita telah membahas mengenai ‘peta’ yang dimiliki setiap individu. Peta itulah yang menjadi pengaruh terhadap seperti apa respon yang akan keluar dari individu apabila diberi stimulus tertentu.


Sebagai contoh ada dua orang anak laki-laki yang bersahabat, keduanya sering menjalani rutinitas bersama. Akan tetapi, keduanya juga memiliki perbedaan, anak yang pertama sangat suka sekali bermain sepak bola dan anak yang kedua justru sangat menghindari untuk bermain sepak bola. Ternyata, dulunya anak yang kedua ini juga sangat menyukai permainan sepak bola, akan tetapi dia pernah mengalami cidera dalam sebuah permainan, sehingga sampai saat ini dia takut untuk kembali bermain sepak bola.

Lain halnya yang terjadi pada anak yang pertama, meskipun dia juga pernah beberapa kali cidera dalam permainan bola, semangatnya untuk bermain tidak pernah turun karena dia bisa menikmati permainan bola tersebut.

Dalam contoh kasus tersebut, ‘wilayah’ yang sebenarnya adalah ‘sepak bola’ dan peta yang tergambar dalam diri masing-masing anak adalah pikiran mereka tentang sepak bola, anak yang pertama memetakan sepak bola adalah permainan yang asyik, dan apabila dia pernah mengalami cidera, berarti dia harus lebih hati-hati dalam bermain. Lain halnya peta yang terbentuk dalam pikiran anak kedua, dia memetakan bahwa permainan sepak bola adalah permainan berbahaya dan apabila dia bermain, dia berarti akan kesakitan seperti yang pernah dia alami sebelumnya.

Itulah keunikan manusia, dengan merasakan peristiwa yang sama, orang bisa memiliki pemahaman yang berbeda. Dan karena itulah banyak sekali karakter manusia di bumi ini, ada orang yang sangat sabar dalam menghadapi apapun, sebaliknya, ada juga orang yang sangat mudah terpancing amarahnya. Semua itu karena peta yang terbentuk dalam diri mereka, dan mereka merespon segala sesuatu bukan berdasarkan kejadian apa yang terjadi, melainkan berdasar pada peta yang mereka miliki.


0 komentar:

Post a Comment